Ideologi Negara Indonesia
IDEOLOGI ADALAH SEPERANGKAT PRINSIP-PRINSIP YANG DI JADIKAN DASAR UNTUK MnEMBERIKAN TUJUAN YANG INGIN DI CAPAI SUATU BANGSA DAN NEGARA.
SETIAP NEGARA MEMPUNYAI IDEOLOGI,YANG MENJADI IDEOLOGI NEGARA INDONESIA ADALAH PANCASILA.
Link Bergerak
Source: http://amronbadriza.blogspot.com/2012/08/cara-membuat-link-bergoyang-di-blog.html#ixzz29z9q6DDc
Rabu, 24 Oktober 2012
Senin, 22 Oktober 2012
Ideologi Negara Belanda
Ideologi Belanda
Ideologi Belanda mengenal apa yang
disebut demokrasi parlementer. Sedangkan bentuk negaranya adalah monarki
konstitusional. Tweede Kamer atau majelis rendah inilah yang merupakan jantung
demokrasi Belanda, lebih penting perannya dalam kehidupan politik di Belanda
katimbang Eerste Kamer atau majelis tinggi. Koalisi yang mendukung pemerintah
ini menyusun perjanjian pemerintahan namun ini tidak berarti partai koalisi
selalu harus mendukung pemerintah. Belanda mengenal sistem dualisme.. Relatif
stabil
Demokrasi Belanda ini memang
menyebabkan negara ini mendapat sistem politik yang relatif stabil, hampir
tidak ada perubahan drastis.
Jadi sikap Belanda terlalu meremehkan
orang Indonesia saat itu, yang dianggap belum matang dalam hal berdemokrasi.
Bagi para pemimpin Indonesia sendiri, demokrasi di Belanda merupakan contoh
positif, mereka menikmati kebebasan di Belanda yang tidak mereka nikmati di
Nusantara atau yang saat itu disebut Hindia Belanda.Semuanya terlambat,
demikian pak Adri Lapian menilai kebijakan politik kolonial Belanda. Dan
dampakya bisa kita simak dalam sejarah demokrasi di Indonesia,
tersendat-sendat, demikian pak Lapian.
Minggu, 21 Oktober 2012
Software
-|Software|-
B. Pengertian, Fungsi, dan Jenis-jenis Software
Secara harfiah software berarti peranti lunak; perangkat lunak;
program computer. Istilah baku software dalam bahasa Indonesia adalah perangkat
lunak. Software merupakan kumpulan beberapa perintah yang di eksekusi oleh mesi
computer dalam menjalankan pekerjaannya.
Untuk mencapai keinginan tersebut di rancanglah suatu susunan
logika yang di olah melalui perangkat lunak, yang di sebut juga dengan program
beserta data-data yang diolahnya. Pengolahan pada software ini melibatkan
beberapa hal, di antaranya adalah sistemn operasi, program, dan data. Software
ini mengatur sedemikian rupa sehingga logika ada dapat dimengerti oleh mesih
computer.
Dalam arti yang paling luas, software computer bias diartikan
sebagai suatu prodesur pengoperasian. Suatu acara yang di tayangkan oleh
televise, dapat danggap sebagai software dari suatu peralatan televisi.
Demikian pula halnya dengan music yang direkam di atas kaset maupun CD, data di
atas kertas, serta cerita maupun uraian yang ada di dalam sebuah buku.
Software memiliki banyal fungsi bagi mesin computer. Fungsi-fungsi
software tersebut antara lain:
1. Mengidentifikasi
program,
2. Menyiapkan aplikasi program agar tata kerja seluruh peralatan
computer terkomtrol,
3. Mengatur dan membuat pekerja lebih efisien.
Pada umumnya software yang kita pakai dalam keseharian terbagi dua
jenis softaware, yaitu software system operasi (operating system) dan software
aplikasi (applications). Operating system merupakan software yang dihgunakan
untuk mengoperasikan computer, sedangkan applications merupakan software atau
program yang di operasikan di dalam sebuah lingkungan operating system untuk
keperluan-keperluan tertentu, seperti pemrograman (programming), office work,
dan gaming (permainan).
Berdasarkan pembagian secara umum tersebut, secara khusus software
sebenarnya terbagi menjadi lima jenis, yaitu:
1. System
operasi (operating system)
2. Alat bantu (utility)
3. Bahasa pemograman
4. Routines (user program)
5. Application pacage (package programs)
c. Software system operasi (operating system).
Secara computer pertama kali dihidupkan, system operasilah yang
perptama kali di kjalankan. System operasi yang menbgatur seluruh proses,
menerjemahkan masukan, mengatur proses internal, menerjemahkan penggunaan
memori dan mempberikan keluaran ke peralatan yang bersesuaian. Contoh system
operasi, yaitu DOS, Unix, Windows 95, IBM OS/2, dan Mac OS X.
1. Pengertian system operasi (operating system)
System operasi (operating system merupakan bagian software yang
sangan penting. System yang merupakan kumpulan program ini mengontrol dan
mengaruh seluruh kegiatan processing dalam system computer. Pada prinsipnya
operating system merupakan kumpulan dari program routine dan prosedur yang di
buat untuk memperkecil peranan pengguna computer dalam system computer dan
untuk memperbesar efisien system tersebut.
System operasi dapat pula di definisikan sebagai perangkat lunak
yang bertindak sebagai perantara antara pemakai computer (user) dengan
perangkat keras (hardware).
2. Fungsi system
operasi (operating system)
System operasi (operating system) merupakan system software yang
berfungsi untuk mengatur cara kerja computer secara mendasar, seperti mengatur
media-media input- proses- output, mengatur kabel pengkodean, mengatur memori,
serta mengatur penjadwalan processor. Contoh DOS. Microsoft Windows
3.1/95/98/2000/Me/XP/Vista, windows NT, Novell, UNIX, Linux, Mac OS X, dan VMS.
Secara umum fungsi utama system operasi anntara lain sebagai
berikut.
a. Sebagai
manajement proses yang menyangkup penyimpanan, penjadwalan, dan pemantauan
proses program yang sedang di jalankan.
b. Sebagai manajemen sumber daya yang berkaitan dengan
pengendalian terhadap perangkat lunak system/perangkat lunak seperti aplikasi
yang sedang di jalan kan. Contoh sumber dayanya adalah komponen perangkat keras
pada computer seperti CPU, memori utama, dan alat input/output.
c. Sebagai manajemen data, yaitu berupa pengendalian terhadap data
masukan/keluaran.
Selain itu, system operasi juga mempunyai sarana untuk mengolah
keamanan. Cirri system operasi yang memiliki manajemen keamanan antara lain
pemakai atau user memasukan nama pemakai dan password (kata rahasia) sebelum
mengakses computer.
3. Macam system operasi (operating system)
Operating system berkembang mengikuti perkembangan teknologi dan
kebutuhan manusia. Secara umum operating system di buat untuk jenis computer
antara lain sebagai berikut.
a. Microsoft windows untuk Personal Computer (PC)
b. VMS untuk DEC
c. OS/2, AIX, OS/390 untuk IBM
d. MacOS untuk apple macintosh
e. SunOS untuk sun computers
f. Palm OS untuk PDA PalmPilot
g. Microsoft Windows CE untuk Palmtop UNIX adalah induk Operating
system yang mampu diimplementasikan untuk segala macam jenis mesin computer
yang ada hingga saat ini.
Muhammadiyah
Muhammadiyah
A. Muhammdiyah sebagai Gerakan Islam
Telah diuraikan dalam
bab terdahulu bahwa Persyarikatan Muhammadiyah dibangun oleh KH Ahmad Dahlan
sebagi hasil kongkrit dari telaah dan pendalaman (tadabbur) terhadap Alquranul Karim.
Faktor inilah yang sebenarnya paling utama yang mendorong berdirinya
Muhammadiyah, sedang faktor-faktor lainnya dapat dikatakan sebagai faktor
penunjang atau faktor perangsang semata. Dengan ketelitiannya yang sangat
memadai pada setiap mengkaji ayat-ayat Alquran, khususnya ketika menelaah surat
Ali Imran, ayat:104, maka akhirnya dilahirkan amalan kongkret, yaitu lahirnya
Persyarikatan Muhammadiyah. Kajian serupa ini telah dikembangkan sehingga dari
hasil kajian ayat-ayat tersebut oleh KHR Hadjid dinamakan “Ajaran KH Ahmad
Dahlan dengan kelompok 17, kelompok ayat-ayat Alquran”, yang didalammya
tergambar secara jelas asal-usul ruh, jiwa, nafas, semangat Muhammadiyah dalam
pengabdiyannya kepada Allah SWT.
Dari latar belakang
berdirinya Muhammadiyah seperti di atas jelaslah bahwa sesungguhnya kelahiran
Muhammadiyah itu tidak lain karena diilhami, dimotivasi, dan disemangati oleh
ajaran-ajaran Al-Qur’an karena itupula seluruh gerakannya tidak ada motif lain
kecuali semata-mata untuk merealisasikan prinsip-prinsip ajaran Islam. Segala
yang dilakukan Muhammadiyah, baik dalam bidang pendidikan dan pengajaran,
kemasyarakatan, kerumahtanggaan, perekonomian, dan sebagainya tidak dapat
dilepaskan dari usaha untuk mewujudkan dan melaksankan ajaran Islam. Tegasnya gerakan
Muhammadiyah hendak berusaha untuk menampilkan wajah Islam dalam wujud yang
riil, kongkret, dan nyata, yang dapat dihayati, dirasakan, dan dinikmati oleh
umat sebagai rahmatan lil’alamin.
B. Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah Islam
Ciri kedua dari
gerakan Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah Islamiyah. Ciri yang kedua
ini muncul sejak dari kelahirannya dan tetap melekat tidak terpisahkan dalam
jati diri Muahammadiyah. Sebagaimana telah diuraikan dalam bab terdahulu bahwa
faktor utama yang mendorong berdirinya Persyarikatan Muhammadiyah berasal dari
pendalaman KHA Dahlan terdapat ayat-ayat Alquran Alkarim, terutama sekali surat
Ali Imran, Ayat:104. Berdasarkan Surat Ali Imran, ayat : 104 inilah
Muhammadiyah meletakkan khittah atau strategi dasar perjuangannya, yaitu dakwah
(menyeru, mengajak) Islam, amar ma’ruf nahi munkar dengan masyarakat sebagai
medan juangnya. Gerakan Muhammadiyah berkiprah di tengah-tengah masyarakat
bangsa Indonesia dengan membangun berbagai ragam amal usaha yang benar-benar
dapat menyentuh hajat orang banyak seperti berbagai ragam lembaga pendidikan
sejak taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, membangun sekian banyak rumah
sakit, panti-panti asuhan dan sebagainya. Semua amal usaha Muhammadiyah seperti
itu tidak lain merupakan suatu manifestasi dakwah islamiyah. Semua amal usaha
diadakan dengan niat dan tujuan tunggal, yaitu untuk dijadikan sarana dan
wahana dakwah Islamiyah.
C. Muhammadiyah sebagi Gerakan Tajdid
Ciri
ke tiga yang melekat pada Persyarikatan Muhammadiyah adalah sebagai Gerakan
Tajdid atau Gerakan Reformasi. Muhammadiyah sejak semula menempatkan diri
sebagai salah satu organisasi yang berkhidmat menyebarluaskan ajaran Agama
Islam sebagaimana yang tercantum dalam Alquran dan Assunah, sekaligus
memebersihkan berbagai amalan umat yang terang-trangan menyimpang dari ajaran
Islam, baik berupa khurafat, syirik, maupun bid’ah lewat gerakan dakwah.
Muhammadiyah sebagai salah satu mata rantai dari gerakan tajdid yang diawali
oleh ulama besar Ibnu Taimiyah sudah barang tentu ada kesamaaan nafas, yaitu
memerangi secara total berbagai penyimpangan ajaran Islam seperti syirik,
khurafat, bid’ah dan tajdid, sbab semua itu merupakan benalu yang dapat merusak
akidah dan ibadah seseorang.
Sifat
Tajdid yang dikenakan pada gerakan Muhammadiyah sebenarnya tidak hanya sebatas
pengertian upaya memurnikan ajaran Islam dari berbagai kotoran yang menempel
pada tubuhnya, melainkan juga termasuk upaya Muhammadiyah melakukan berbagai
pembaharuan cara-cara pelaksanaan Islam dalam kehidupan bermasyarakat, semacam
memperbaharui cara penyelenggaraan pendidikan, cara penyantunan terhadap fakir
miskin dan anak yatim, cara pengelolaan zakat fitrah dan zakat harta benda,
cara pengelolaan rumah sakit, pelaksanaan sholat Id dan pelaksanaan kurba dan
sebagainya.
Untuk
membedakan antara keduanya maka tajdid dalam pengertian pemurnian dapat disebut
purifikasi (purification) dan tajdid dalam pembaharuan dapat disebut reformasi
(reformation). Dalam hubungan dengan salah satu ciri Muhammadiyah sebagai
gerakan tajdid, maka Muhammadiyah dapat dinyatakan sebagai Gerakan Purifikasi
dan Gerakan Reformasi.
Pekembangan Teori Atom
1. Teori Atom John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan
pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu
hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts).
Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama
dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Sedangkan Prouts menyatakan bahwa
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”. Dari kedua
hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat
dibagi lagi
Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur
memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan
bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom
oksigen
Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan
kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal
seperti pada tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:
Kelemahan:
Teori dalton tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan
daya hantar arus listrik.
2. Teori Atom J. J. Thomson
Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik
oleh William Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut
tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan
partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan
anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode
merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan
selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron
bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk
menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut,
Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori
atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa:
“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya
tersebar muatan negatif elektron”
Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah
dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata
dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan
sebagai bola positif yang pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai
berikut:
Kelemahan:
Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan
muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
3. Teori Atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners
Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ)
terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa,
yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar
sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya
bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul
merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan
dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa
apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka
sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari
1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000
partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa
kesipulan beberapa berikut:
Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa
diteruskan
Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom
emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan
positif.
Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom,
berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila
perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran
inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut,
Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom
Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang
sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel
netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling
tolak menolak.
Model atom Rutherford dapat digambarkan sebagai beriukut:
Kelemahan:
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti
atom.
4. Teori Atom Bohr
ada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils
Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang
spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan
elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang
atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori
kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu
elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak
stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling
inti.
Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron
tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun
diserap.
Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke
lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat,
besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan
sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya
momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n
adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada
lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat
energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak
paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi
tingkat energinya.
Kelemahan:
Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom
berelektron banyak.
5. Teori Atom Modern
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger
(1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg
mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian
yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara
seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian
menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk
mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital
dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan
untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya
elektron dalam tiga dimensi.
Persamaan Schrodinger
X,y dan z = posisi dalam
tiga dimensi
Y
= fungsi gelombang
M = Massa
Ђ = h/2p dimana h = konstanta
plank dan p = 3,14
E = energy total
V = energy potensial.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom
modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti
terlihat pada gambar berikut ini.
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian
elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan
tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa
sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa
sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya
sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.
Ciri khas model atom mekanika gelombang
Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya
(orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian
kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi
darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu
dalam suatu atom)
Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga
bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan
kuantum tersebut)
Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr
bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar
ditemukannya elektron.
K.H IIbrahim
Keluarga
KH. Ibrahim dilahirkan di kampung
Kauman Yogyakarta pada tanggal 7 Mei 1874. Ia adalah putra dari KH. Fadlil
Rachmaningrat, seorang Penghulu Hakim Negeri Kesultanan Yogyakarta pada zaman
Sultan Hamengkubuwono ke VII (Soedja`. 1933: 227), dan ia merupakan adik
kandung Nyai Ahmad Dahlan.
Ibrahim menikah dengan Siti
Moechidah binti Abdulrahman alias Djojotaruno (Soeja`. 1933:228) pada tahun
1904. Pernikahannya dengan Siti Moechidah ini tidak berlangsung lama, karena
istrinya wafat. KH. Ibrahim kemudian menikah dengan Moesinah, putri bungsu dari
KH. Abdulrahman dan adik kandung dari Siti Moechidah. Moesinah berusia cukup
panjang yaitu sampai 108 tahun, dan meninggal pada 9 September 1998.
KH. Ibrahim wafat dalam usia yang masih
sangat muda, 46 tahun, pada awal tahun 1934 setelah menderita sakit agak lama.
Pendidikan
Masa kecil Ibrahim dilalui dalam
asuhan orang tuanya dengan diajarkan mengkaji al-Qur'an sejak usia 5 tahun. Ia
juga dibimbing memperdalam ilmu agama oleh kakak tertuanya sendiri, yaitu KH.
M. Nur. Ia menunaikan ibadah haji pada usia 17 tahun, dan dilanjutkan pula
menuntut ilmu di Mekkah selama lebih kurang 7-8 tahun. Pada tahun 1902, ia
pulang ke tanah air karena ayahnya sudah lanjut usia.
Memimpin Muhammadiyah
Setibanya di tanah air dari
menuntut ilmu di Mekkah, KH. Ibrahim mendapat sambutan yang baik dari
masyarakat, dan banyak orang mengaji kepadanya. Pengajian yang diasuh KH.
Ibrahim memakai metode sorogan dan weton. Sorogan adalah mengaji dengan diajar
satu per satu, terutama untuk anak-anak muda yang ada di Kauman pada saat itu;
sedangkan weton adalah kyai membaca sedang santri-santrinya mendengarkan dengan
memegang kitabnya masing-masing. Pengajian dilaksanakan setiap hari, kecuali
hari Jum`at dan Selasa. Dalam menerapkan dua macam metode tersebut dipakai
waktu yang berbeda, yaitu pada pagi hari mulai pukul 07.00 sampai 09.00 dengan
cara sorogan, dan pada sore hari sesudah ashar sampai kurang lebih pukul 17.00
dengan cara weton.
Sebelum KH. Ahmad Dahlan wafat,
ia berpesan agar kepemimpinan Muhamadiyah sepeninggalnya diserahkan kepada Kiai
Haji Ibrahim. Mula-mula KH. Ibrahim menyatakan tidak sanggup, atas desakan
sahabat-sahabatnya akhirnya ia bersedia menerimanya. Kepemimpinannya dalam
Muhammadiyah dikukuhkan pada bulan Maret 1923 dalam Rapat Tahunan Anggota
Muhammadiyah sebagai Voorzitter Hoofdbestuur Moehammadijah Hindia Timur
(Soedja`, 1933: 232).
KH Ibrahim termasuk seorang yang
cerdas, luas wawasannya, dalam ilmunya dan disegani. Ia adalah seorang
penghafal (hafidh) al-Quran dan ahli qira'ah (seni baca Al-Quran), serta mahir
berbahasa Arab. Sebagai seorang Jawa, ia sangat dikagumi oleh banyak orang
karena keahlian dan kefasihannya dalam penghafalan Al-Qur'an dan bahasa Arab.
Pernah orang begitu kagum dan takjub, ketika dalam pidato pembukaan (khutbah
al-'arsy atau sekarang disebut khutbah iftitah) Kongres Muhammadiyah ke-19 di
Bukit Tingi Sumatera Barat pada tahun 1939, ia menyampaikan dalam bahasa Arab
yang fasih.
Semenjak kepemimpinan KH. Ibrahim,
Muhammadiyah berkembang di seluruh Indonesia, dan terutama tersebar di berbagai
tempat Jawa dan Madura. Kongres-kongres mulai diselenggarakan di luar kota
Yogyakarta, seperti Kongres Muhammadiyah ke-15 di Surabaya, Kongres
Muhammadiyah ke-16 di Pekalongan, Kongres Muhammadiyah ke-17 di Solo, Kongres
Muhammadiyah ke-19 di Bukittinggi, Kongres Muhammadiyah ke-21 di Makasar, dan
Kongres Muhammadiyah ke-22 di Semarang pada tahun 1933 (Kongres Muhammadiyah
terakhir dalam periode kepemimpinan KH. Ibrahim). Dengan berpindah-pindahnya
tempat kongres tersebut, maka Muhammadiyah mengalami perkembangan yang sangat
pesat, bahkan cabang-cabang Muhammadiyah telah berdiri hampir di seluruh tanah
air di bawah kepemimpinannya.
KH. Ibrahim juga memimpin kaum ibu
Muhammadiyah agar rajin beramal dan beribadah melalui sebuah perkumpulan yang
diberi nama Adz-Dzakiraat (Soedja`, 1933: 136). Perkumpulan Adz-Dzakiraat ini
banyak memberikan jasa kepada Muhammadiyah dan `Aisyiyah, misalnya banyak
membantu pencarian dana untuk Kas Muhammadiyah, `Aisyiyah, PKU, Bagian Tabligh,
dan bagian Taman Poestaka.
Peristiwa
penting
Menurut catatan AR Fachruddin (1991),
pada masa kepemimpinan KH. Ibrahim, kegiatan-kegiatan yang dapat dikatakan
menonjol, penting dan patut dicatat adalah:
§ Pada tahun 1924, Ibrahim mendirikan Fonds Dachlan yang
bertujuan membiayai sekolah untuk anak-anak miskin. Pada tahun 1925, ia juga
mengadakan khitanan massal. Di samping itu, ia juga mengadakan perbaikan badan
perkawinan untuk menjodohkan putra-putri keluarga Muhammadiyah. Dakwah
Muhammadiyah juga secara gencar disebarluaskan ke luar Jawa (AR Fachruddin,
1991).
§ Pada periode kepemimpinan Ibrahim, Muhammadiyah sejak tahun
1928 mengirim putra-putri lulusan sekolah-sekolah Muhammadiyah (Mu`allimin,
Mu`allimat, Tabligh School, Normaalschool) ke seluruh pelosok tanah air, yang
kemudian di kenal dengan 'anak panah Muhammadiyah' (AR Fachruddin, 1991).
§ Pada Kongres Muhammadiyah di Solo pada tahun 1929, yaitu
pada masa kepemimpinannya, Muhammadiyah mendirikan Uitgeefster My, yaitu badan
usaha penerbit buku-buku sekolah Muhammadiyah yang bernanung di bawah Majelis
Taman Pustaka. Pada waktu itu pula terjadi penurunan gambar Ahmad Dahlan karena
pada saat itu ada gejala mengkultuskan beliau. Sementara dalam Kongres
Muhammadiyah ke-21 di Makasar pada tahun 1932 memutuskan supaya Muhammadiyah
menerbitkan surat kabar (dagblaad). Untuk pelaksanaannya diserahkan kepada
Pengurus Muhammadiyah Cabang Solo, yang di kemudian hari dinamakan Adil.
§ KH. Ibrahim selalu terpilih kembali sebagai ketua dalam
dalam sepuluh kali Kongres Muhammadiyah selama periode kepemimpinannya. Ia
lebih banyak memberikan kebebasan gerak bagi angkatan muda untuk
mengekspresikan aktivitasnya dalam gerakan dakwah Muhammadiyah. Di samping itu,
ia juga berhasil dalam membimbing gerakan Aisyiyah untuk semakin maju, tertib,
dan kuat. Ia juga berhasil dalam meningkatkan kualitas takmirul masajid
(pengelolaan masjid-masjid), serta berhasil pula dalam mendorong berdirinya
Koperasi Adz-Dzakirat.
§ Dalam masa kepemimpinannya, Muhammadiyah pernah mengalami
fitnah dari pihak-pihak yang tidak suka akan kemajuan Muhammadiyah.
Muhammadiyah dan pengurus besarnya dianggap sebagai kaki tangan Politieke
Economische Bond (PEB), sebuah organisasi yang dibentuk oleh persatuan pabrik
gula yang dimiliki Belanda. Tujun PEB ialah untuk mengatur koordinasi dan
kerjasama antar-pabrik gula di Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam produksi,
pemasaran, dan juga dalam aspek sosial-budaya yang ada hubungannya dengan
politik-ekonomi pabrik gula. PEB mendirikan perkumpulan dengan nama Jam'iyatul
Hasanah yang bertujuan untuk menghimpun guru-guru agama dan membiayai mereka
untuk mengajarkan agama Islam kepada buruh-buruh di pabrik gula. Dengan
demikian, fitnahan terhadap Pengurus Besar Muhammadiyah semakin besar karena
Pengurus Besar Muhammadiyah dianggap telah bekerjasama dan menerima dana dari
PEB yang merupakan kaki-tangan Belanda. Namun fitnahan tersebut bisa diatasi
dengan keterbukaan dalam kepemimpinan KH. Ibrahim dengan mengundang para utusan
dari cabang-cabang Muhammadiyah untuk memeriksa keuangan dan notulensi rapat di
Pengurus Besar Muhammadiyah di Yogyakarta, dan terbukti bahwa fitnahan tersebut
tidak benar.
§ Pada periode kepemimpinan KH. Ibrahim telah diselenggarakan
sepuluh kali Rapat Tahunan Muhammadiyah yang terus-menerus memilihnya sebagai
Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah. Mulai tahun 1926, istilah Rapat Tahunan
Muhammadiyah diganti menjadi Kongres Muhammadiyah yang bertempat di Surabaya
sebagai Kongres Muhammadiyah ke-5.
Langganan:
Postingan (Atom)